Calon Presiden Pilihan Pdip

Calon Presiden Pilihan Pdip

e. Prabowo Subianto (Calon Presiden)

d. Mahfud MD (Calon Wakil Presiden)

Profil Calon Presiden dan Wakil Presiden

Munculnya Gibran melengkapi biodata capres-cawapres yang akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hingga Minggu (22/10/2023) total ada tiga pasang capres-cawapres.

Dari biodata yang ada hampir seluruh capres dan cawapres lahir di Pulau Jawa, yaitu Jakarta, Kuningan, Karanganyar, Surakarta, Jombang, hingga Sampang. Hanya ada satu yang tempat kelahirannya di Pulau Madura.

b. Muhaimin Iskandar (Calon Wakil Presiden)

a. Anies Baswedan (Calon Presiden)

Oleh: Dimas Subekti, S.I.P.,M.I.P

Pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 telah ditetapkan, namun semuanya belum terlihat sebagai sebuah solusi.

Pemilu 2024, akan diikuti oleh tiga pasangan calon yakni nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, nomor urutt 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Ketiga pasangan calon ini sudah mulai berkampanye terhitung pada tanggal 28 november 2023. Tahapan ini menjadi penting untuk pasangan calon untuk dapat menaikan elektabilitasnya.

Lebih lanjut, sebagai sebuah produk, tagline dari ketiga calon tersebut pun telah di sebarkan baik melalui tim sukses maupun pasangan calon tersebut.

Sejauh ini dapat teridentifikasi bahwa pasangan calon nomor urut 1 dan 2 lebih pada menyebarkan narasi atau mengidentikan dengan kata keberlanjutan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Terkhusus dengan pasangan nomor 2 yang notabene calon wakil presiden nya merupakan anak dari presiden Joko Widodo, maka sangat kental sekali rasa melanjutkan dan bahkan masalah yang menyelimutinya adalah dinasti politik atau secara ekstrim dapat disebut dengan jaringan politik keluarga.

Begitujuga dengan nomor urut 1 yang partai politik pengusungnya merupakan rumah dari presiden Joko Widodo setidaknya sejak menjadi walikota Solo beberapa tahun silam hingga menjadi presiden dua periode.

Namun yang menjadi paradoks, partai politiknya hari ini seolah-olah menyerang produk yang diciptakanya sendiri melalui lontaran kritik tajam dari beberapa kader maupun elite.

Maka, ini menjadi kegamangan tersendiri terkait konsistensi tagline yang akan dilekatkan oleh pasangan calon nomor urut 1 tersebut.

Lebih lanjut, yang nampak sedikit terlihat kontras adalah pasangan nomor urut 3 yang secara jelas menyampaikan bahwa tagline yang di bawa nya adalah perubahan.

sehingga, secara otomatis ide yang di sebarkan oleh pasangan calon ini harapanya menjadi antitesa dari pemerintahan presiden Joko Widodo hari ini.

Namun, pasangan calon ini juga memiliki paradoksnya sendiri yaitu partai pengusung pasangan calon ini merupakan bagian dari pemerintahan presiden Joko Widodo selama dua periode.

Begitupun dengan calon wakil presidenya bersama dengan partai yang diketuainya yang juga merupakan bagian dari kabinet Indonesia maju jilid I maupun II.

Secara logika memang menjadi sangat absurd dengan ide yang mereka sampaikan tersebut, bahwa ide yang mereka sebarkan ini secara otomatis mengkritik hasil dari diri sendiri.

Lebih lanjut, secara sederhana, penulis menawarkan kepada masyarakat sebagai pemilih 2024 untuk melalui setidaknya dua tahapan dalam menentukan pilihanya. Dua tahapan tersebut, pertama seleksi etik dan logika kemudian kedua seleksi gagasan.

Meskipun, menurut  Burhaduin Muhtadi dalam sebuah artikelnya yang berjudul “politik identitas dan mitos pemilih rasiona” yang menjelaskan bahwa perilaku memilih merupakan gejala yang kompleks, keputusan memilih ditentukan oleh banyak faktor Tentu naif berharap kontestasi elektoral kita akan sepi dari mobilisasi politik identitas berbasis isu-isu abad pertengahan.

Namun, tahapan tersebut setidaknya dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk lebih mengedepankan rasionalitas dan kualitas dalam memilih sebagai upaya menciptakan pemimpin yang solutif.

Maka sebetulnya, apabila mengacu dengan apa yang dibicarakan sebelumnya, ketiga pasangan calon ini perlu di persoalkan pada sisi seleksi etik dan logika terlebih dahulu, hal ini berkaitan dengan darimana dan bagaimana mereka di calonkan.

Point ini menjadi penting untuk mendisplinkan politik Indonesia, sebab secara tajam dapat dikatakan bahwa proses politik elektoral hari-hari ini melunturkan prinsip etik dan logika tersebut.

Pemikiran pragmatisme dan kepentingan elite terlihat dikedepankan secara lebih nyata.

Hal ini menjadi sangat miris, sebab cita-cita untuk menjadi matang sebagai sebuah negara demokrasi masih jauh dari harapan ketika etik dan logika publik masih dicederai oleh para  elite politik.

*Penulis Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Jambi

Indonesiabaik.id - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia juga akan disertai dengan Pemilihan Presiden (Pilpres). Tahun depan, proses Pilpres tersebut akan melibatkan tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bersaing untuk mendapatkan dukungan masyarakat.

f. Gibran Rakabuming (Calon Wakil Presiden)

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri kembali akan mengumumkan bakal calon kepala daerah jagoan PDIP di Pilkada 2024 siang ini. Akankah nama Anies Baswedan diumumkan sebagai bakal cagub Jakarta?

Dilansir detikNews, berdasarkan agenda yang diterima pada Senin (26/8/2024), Megawati direncanakan akan mengumumkan calon kepala daerah untuk kabupaten/kota dan gubernur dari PDIP gelombang ketiga. Sebelumnya PDIP sudah mengumumkan dua gelombang kepala daerah.

Pengumuman tersebut dijadwalkan akan berlangsung di kantor DPP PDIP Jalan Pangeran Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat pada pukul 13.00 WIB. PDIP sudah mengumumkan jagoan mereka di Pilgub Banten yakni Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara bakal calon untuk Pilgub Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim, PDIP belum mengumumkan jagoannya. Untuk Pilgub Jakarta nama Anies Baswedan santer akan dijagokan PDIP.

Nama Anies semakin santer dijagokan PDIP setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait aturan ambang atas pencalonan yang terbaru. Sementara tu, Anies menunggu titah dari Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

"Saya mengikuti proses, kita tunggu saja sampai teman-teman di PDI Perjuangan menyampaikan kepada saya. Tentu semuanya menunggu arahan dari Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati. Saya menunggu," kata Anies Baswedan kepada wartawan di Posko Pemenangan Partai Buruh, Minggu (25/8).

Baca selengkapnya di sini

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan 13 bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk maju dalam Pilkada 2024.

Pembacaan nama-nama calon kepala daerah yang diusung PDIP itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu.

Berikut nama 13 bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang maju dalam Pilkada 2024:

1. Provinsi Aceh, Muzakir Manaf

2. Sumatera Utara, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Edy Rahmayadi

3. Riau, Abdul Wahid dan SF Herianto

4. Bengkulu, Helmi Hasan dan Mian

5. Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin

6. Sulawesi Utara, Steven Kandouw

7. Kalimantan Tengah, Nadalsyah Koyem dan Sigit Yunianto

8. Kalimantan Timur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi

9. Sulawesi Selatan, Ramadhan Pamanta dan Azhar Arsyad

10. Sulawesi Tenggara, Lukman Abu Nawas dan Laude Ida

11. Papua Barat/Bapua Barat Daya, Letjen TNI Purnawirawan Yopi Ones dan Ibrahim Ugaje

12. Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura dan Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Agusto

13. Maluku, Letjen Jenderal TNI Purnawirawan Jeffrey A. Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas

Selain itu, Hasto juga mengumumkan 293 calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota yang diusung PDIP.

Pengumuman ini dilakukan di hadapan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan jajaran DPP PDIP diantaranya, Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, serta jajaran Ketua DPP PDIP diantaranya Basuki Tjahja Purnama, Deddy Sitorus, Komarudin Watubun, Eriko Sotarduga dll.

Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu pun terlihat hadir dalam pengumuman tersebut. Begitupun Ketua DPP PDIP bidang pemenangan pemilu eksekutif Deddy Yevri Sitorus.

Setelah pembacaan, perwakilan calon kepala daerah yang diusung menerima penyerahan Surat Keputusan (SK) dari DPP PDIP.

Pengumuman 305 calon kepala daerah dari PDIP ini merupakan gelombang pertama dari tiga gelombang yang akan dilakukan DPP PDIP dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca juga: PDIP resmi usung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024Baca juga: Megawati minta kader PDIP bergerak bersama hadapi Pilkada 2024Baca juga: PDIP tantang PKS usung Ahok pada Pilkada Jakarta 2024

Pewarta: Narda Margaretha SinambelaEditor: Hisar Sitanggang Copyright © ANTARA 2024

Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan mengumumkan bakal calon kepala daerah jagoan PDIP di Pilkada 2024 siang ini. Akankah PDIP mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai bakal cagub Jakarta?

Berdasarkan agenda yang diterima pada Senin (26/8/2024), Megawati direncanakan akan mengumumkan calon kepala daerah untuk kabupaten/kota dan gubernur dari PDIP gelombang ketiga. PDIP sebelumnya sudah mengumumkan dua gelombang kepala daerah.

Pengumuman akan diselenggarakan pada pukul 13.00 WIB di kantor DPP PDIP Jalan Pangeran Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat. PDIP sudah mengumumkan jagoan mereka di Pilgub Banten yakni Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara empat daerah lainnya, yakni Pilgub Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim, PDIP belum mengumumkan jagoannya. Nama Anies Baswedan santer akan dijagokan PDIP di Pilgub Jakarta.

Nama Anies semakin santer dijagokan PDIP setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait aturan ambang atas pencalonan yang terbaru. Sementara tu, Anies menunggu titah dari Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

"Saya mengikuti proses, kita tunggu saja sampai teman-teman di PDI Perjuangan menyampaikan kepada saya. Tentu semuanya menunggu arahan dari Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati. Saya menunggu," kata Anies Baswedan kepada wartawan di Posko Pemenangan Partai Buruh, Minggu (25/8).

Simak Video 'Anies Menanti Arahan Megawati untuk Maju Pilkada Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memberikan sebanyak 45 surat rekomendasi dukungan pada saat pengumuman bakal calon kepala dan wakil daerah gelombang ketiga pada Senin (26/8) kemarin.

Ada 45 SK dukungan diberikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada enam pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur, serta 39 bakal kepala daerah tingkat kabupaten/kota.

Berikut ini daftar kepala daerah yang diusung PDIP pada pengumuman gelombang ketiga yang diberikan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro 58, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sumatera Barat: Epyardi Asda dan Ekos Albar2. Jawa Tengah: Andika Perkasa dan Hendar Prihadi3. Banten: Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi4. Gorontalo: Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar Bahmid5. Nusa Tenggara Timur: Yohanis Fransiskus Lena dan Jane Natalia Suryanto6. Kalimantan Utara: Andi Sulaiman dan Andri Partono

1. Tapanuli Utara: Satika Simamkra dan Sarlandy Hutabarat2. Tanjung Balai: Eka Hadi Sucipto3. Medan: Ridha Dharmajaya4. Kepulauan Meranti: Yulian Norwis5. Kuantan Singingi: H. Halim6. Siak: Irving Kahar Arifin7. Mukomuko: Ruslan8. Lampung Utara: Hamartoni Ahadis9. Pringsewu: Laras Tri Handayani10. Lampung Tengah

11. Agam: Yogi Yolanda12. Pandeglang: Dian Drimawati Jaya13. Kota Bandung: Dandan Riza Wardana14. Kota Cimahi: Bilal Insan Muhammad Priatna15. Sumedang: Irwansyah Putra16. Kota Cirebon: Fitria Pamungkaswati17. Kota Banjar: Nana Suryana18. Kuningan: Muhammad Ridho Suganda19. Purwakarta: Budi Hermawan20. Muaro Jambi: Zuwanda dan Sawaluddin21. Lombok Tengah: Ruslan Turmuzi22. Toraja Utara: Andrew Brancg Silambi23. Mamasa: Ruslan Pandayai24. Mamuju: Ado Mas'ud25. Palangkaraya: Vina Panduwinata26. Barito Selatan: Pei dan Ina Prayawati27. Kulon Progo: Novuda Kartika

28. Lumajang: Yudha Adji Kusuma29. Probolinggo: Zulmi Noor Hasani30. Gresik: Fandi Akhmad Yani31. Magetan: Sujatno32. Ponorogo: Sugiri Sancoko dan Lisdyarita33. Purbalingga: Dyah Hayuning Pertiwi34. Boyolali: Marsono35. Sragen: Untung Wibowo Sukawati.36. Demak: Eist'ianah37. Salatiga: Sinoeng Noegroho Rachmadi38. Pagaralam: Alpian Maskoni39. Prabumulih: Andriansyah Fikri

Keputusan rekapitulasi pengiraan undi dalam negeri (Wilayah).Prabowo-Gibran: biru muda; Anies-Muhaimin: biru tua; Ganjar-Mahfud: merah.

Pilihan raya presiden Indonesia 2024 atau nama rasminya Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 (disingkatkan kepada Pilpres 2024[2] atau Pemilu Tahun 2024[3]) ialah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden Republik Indonesia dan Naib Presiden Republik Indonesia bagi penggal 2024 hingga 2029 yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Pilihan raya ini pemilihan langsung presiden dan naib presiden negara Indonesia yang kelima sepanjang sejarahnya. Presiden penyandang Joko Widodo dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat bertanding lagi disebabkan oleh had (istilah rasmi: "batas") dua penggal kepresidenan yang dikenakan peraturan. Pemilihan umum ini akan dilaksanakan bersamaan dengan pilihan raya umum anggota DPR RI, DPD RI, dan DPRD di seluruh Indonesia. Selain itu, pilihan raya kepala daerah akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 November 2024.

Pemilihan umum Presiden dan Timbalan Presiden diatur dalam Seksyen 6A dan Seksyen 22E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum. Pasangan calon Presiden dan calon Timbalan Presiden diusulkan oleh parti politik atau gabungan parti politik yang memperoleh sekurang-kurangnya 20% kerusi Dewan Perwakilan Rakyat atau sekurang-kurangnya 25% undi kebangsaan pada pemilihan umum sebelumnya (kali terakhir adalah pada 2019). Dengan begitu, hanya PDI-P yang dapat mencadangkan pasangan calon tanpa keperluan perikatan. Pemilihan umum Presiden dan Timbalan Presiden dilakukan dengan dua pusingan apabila pada tiada pasangan calon yang memperoleh lebih dari 50% undian dengan sekurang-kurangnya 20% undi yang tersebar di lebih dari setengah provinsi di Indonesia pada pusingan pertama. Sehingga kini, pemilihan umum Presiden dan Timbalan Presiden dwipusingan hanya pernah berlaku pada pilihan raya 2004.

Oleh kerana perlembagaan negara menetapkan had jawatan presiden selama dua penggal, Joko Widodo sebagai penyandang serta bekas presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak boleh bertanding lagi dalam pilihan raya kali ini.

Berikut adalah jumlah senarai atau "daftar" pengundi tetap (DPT) di setiap wilayah di Indonesia pada pilihan raya 2024 keluaran Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU); KPU mengira jumlah keseluruhannya daftar ini seramai 204,807,222 orang pada pilihan raya 2024. [1]

Parti NasDem mencalonkan Gabenor DKI Jakarta yang juga bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk tempoh 2014-2016, Anies Baswedan sebagai calon presiden parti itu. Beliau menjadi calon presiden pertama yang dicalonkan oleh sebuah parti politik dan berjaya mendapatkan cadangan daripada hasil mesyuarat kerja kebangsaan Parti NasDem. Sejak pencalonan Anies, dua parti lain, Demokrat dan PKS mula meneroka kerjasama politik dengan penubuhan Gabungan Perubahan untuk Perpaduan. Pada masa itu, PKS mencalonkan nama bekas Gabenor Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk dicalonkan sebagai timbalan Anies.  Begitu juga, Demokrat yang memperjuangkan ketua umum dan saingannya dalam pilihan raya gubernatorial 2017, Agus Yudhoyono.  Pada mulanya, Anies mengklasifikasikan nama Agus sebagai naib presiden yang akan menemaninya.  Dari masa ke masa, gabungan itu mengalami dinamik politik dengan pemergian Demokrat dan menyokong pencalonan Prabowo selepas kemasukan PKB dari Gabungan Kebangkitan Indonesia Besar yang menyokong Prabowo. [ Kemasukan PKB disertai dengan persetujuan untuk menggandingkan Anies dengan ketua mereka, Timbalan Speaker Dewan Perwakilan Republik Indonesia yang sebelum ini berkhidmat sebagai Timbalan Pengerusi Majlis Perundingan Rakyat Republik Indonesia untuk tempoh 2018-2019 dan Menteri Tenaga Manusia dan Transmigrasi untuk tempoh 2009-2014, Muhaimin Iskandar.  Sebelum ini, beliau telah dicadangkan oleh partinya, PKB, sebagai calon naib presiden Joko Widodo dalam pilihan raya umum sebelumnya. Malah, ia diramalkan akan dicalonkan sebagai calon presiden jika tidak dipilih untuk menjadi sahabat Jokowi.

Prabowo Subianto, yang terkenal dengan membawa dasar populisme dalam kempennya pada 2019, diumumkan sebagai calon presiden Parti Gerindra dan PKB melalui Piagam Sentul. [ Ini adalah kali keempat Prabowo bertanding dalam pilihan raya presiden sejak dia menjadi calon naib presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2009. Beliau dibawa oleh dua parti anggota KIB, iaitu Golkar dan PAN, serta parti-parti bukan parlimen yang menjadi pelopor Gabungan Indonesia Maju selepas pembubaran Gabungan Kebangkitan Indonesia Besar dengan PKB. ] Parti Demokratik[27] dan PSI bergabung selepas itu. Sokongan PSI terhadap Prabowo diberikan selepas pelantikan Kaesang Pangarep, adik Gibran, sebagai pengerusi parti.

Pada 22 Oktober 2023, Prabowo memilih Datuk Bandar Surakarta untuk tempoh 2021-2024, Gibran Rakabuming Raka sebagai timbalannya.  Gibran pada mulanya dicalonkan oleh Golkar sebagai pasangan larian Prabowo.  Diikuti oleh parti-parti Gabungan Indonesia Maju yang juga bersetuju dengan pencalonan Gibran.  Pencalonan Gibran menyebabkan kontroversi memandangkan dia tidak cukup umur berdasarkan syarat untuk menjadi calon dalam pilihan raya presiden, yang berusia sekurang-kurangnya 40 tahun, sementara Gibran berusia 36 tahun. Akhirnya, Mahkamah Perlembagaan memberikan keputusan yang membuka peluang kepada seseorang yang berpengalaman untuk menjadi datuk bandar, pemangku raja, dan gabenor bersama dengan timbalan untuk bertanding sebagai calon presiden atau naib presiden. [ Selepas pencalonannya, Gibran, yang merupakan kader PDI-P, menamatkan keahliannya, diikuti oleh abang iparnya yang juga Datuk Bandar Medan untuk tempoh 2021-2024, Bobby Nasution, setelah perisytiharan memihak kepada Prabowo-Gibran.

Persaraan Joko Widodo sebagai penyandang jawatan presiden pada 2024 menjadikan Parti Perjuangan Demokratik Indonesia mencari calon pengganti presiden. Gabenor Jawa Tengah dan bekas ahli Dewan Perwakilan Republik Indonesia untuk tempoh 2004-2013, Ganjar Pranowo telah dicadangkan oleh partinya, PDI-P, untuk diberi mandat untuk bertanding jawatan presiden pada April 2023.  Nama beliau diumumkan oleh Pengerusi PDI-P Megawati.  Sebelum ini, timbul isu pencalonan Puan Maharani dari PDI-P untuk digandingkan dengan Prabowo sebagai calon naib presiden.  Puan akhirnya dicalonkan oleh parti untuk menjadi calon perundangan untuk Dewan Perwakilan Republik Indonesia.  Di samping itu, NasDem juga mencalonkan nama Ganjar sebagai salah seorang calon presidennya pada mesyuarat kerja kebangsaannya, walaupun pencalonannya diberi mandat kepada Anies.

Hasil daripada penangkapan Ganjar oleh PDI-P, Hanura, yang merupakan parti bukan parlimen, juga menyokongnya sebagai calon presiden.  Hanura menjadi parti pertama selepas pencalonan Ganjar oleh PDI-P untuk mewujudkan kerjasama politik tanpa gabungan.  Beberapa hari kemudian, ia diikuti oleh PPP yang juga membawa Ganjar.  Bukan sahaja dalam pilihan raya presiden, kedua-dua parti juga bekerjasama dalam pilihan raya perundangan.  Selepas itu, Perindo juga mencalonkan Ganjar di tengah-tengah khabar angin bahawa partinya akan menyertai Gabungan Kebangkitan Indonesia Besar yang kemudiannya akan membawa Prabowo.

Lama sebelum PDI-P membawa Ganjar, PSI pertama kali melantik Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan Yenny Wahid, anak perempuan bekas Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid, sebagai naib presidennya.  Kemudian, PSI menarik balik sokongan terhadap Ganjar setelah diputuskan melalui kongresnya.  Trendnya adalah bahawa ahli politik PDI-P Said Abdullah telah mencadangkan nama Anies sebagai salah satu rakan Ganjar yang bertanding.  Wacana ini tidak diendahkan oleh NasDem sebagai parti yang menerajui pencalonan Anies.

Pada 18 Oktober 2023, Ganjar mengejar Anies dari segi pengumuman nama sahabat. Mahfud MD dipilih oleh PDI-P sebagai calon naib presiden untuk mengiringi Ganjar Pranowo yang diumumkan secara langsung oleh pengerusi umumnya, Megawati.  Ini adalah penantian untuk Mahfud yang sebelum ini dilantik sebagai rakan bertanding Joko Widodo pada tahun 2019 sebelum digantikan oleh Ma'ruf Amin pada saat terakhir sebelum pengumuman calon naib presiden.  Pada hari itu, beliau telah menyediakan baju putih selaras dengan pakaian simbolik kempen Jokowi. Baju itu akhirnya dipakai semula pada masa penyerahannya sebagai calon naib presiden bersama Ganjar.  Pendaftaran pasangan calon diikuti dengan penyerahan Anies-Muhaimin kepada KPU pada 19 Oktober 2023.

Setakat ini, telah terdapat dua perikatan parti politik yang terbentuk dan berpeluang untuk mengambil dalam pilihan raya perundangan serta presiden pada 2024.

Senarai rancangan jadual pilihan raya sebagai berikut:[4]

Keputusan rasmi dijangka diumumkan pada bulan Mac, tetapi undian cepat daripada penjadual yang diluluskan pemerintah keluar tidak lama selepas TPS ditutup.[5] Pengiraan awal Indikator Politik, Kompas, dan Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan bahawa Prabowo Subianto menerima antara 53.4 dan 59.8 peratus undi, diikuti Anies Baswedan, yang menerima antara 23.11 dan 26.39 peratus, dan Ganjar Pranowo, yang menerima antara 16.72 dan 17.12 peratus.[6] {{|titlestyle = background:lightgrey;|title=Hasil hitung cepat}}

Muhaimin IskandarBebas - Koalisi Perubahan untuk Persatuan

Gibran RakabumingGerindra - Koalisi Indonesia Maju

Mahfud MDPDI-P - KERJASAMA

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden tahun 2024. Pengundian dilakukan secara terbuka di kantor KPU yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/11/2023)

Rapat pleno terbuka dipimpin oleh Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, yang dihadiri oleh seluruh pasangan calon presiden dan wakil presiden, serta pimpinan dan tim kampanye/pemenangan mereka. Keputusan KPU ini memiliki dampak yang signifikan dalam perjalanan kampanye para calon menuju pemilihan presiden mendatang.

Berikut adalah daftar nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan oleh KPU:

1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin)2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka3. Ganjar Pranowo-Mahfud Md

Selain pengumuman nomor urut, KPU juga menetapkan 17 partai nasional dan 6 partai politik lokal Aceh sebagai peserta Pemilihan Presiden tahun 2024. Keputusan ini berdasarkan Keputusan KPU Nomor 519 Tahun 2022 dan Berita Acara Nomor 310/PL.01.1-BA/05/2022.

Berikut daftar partai nasional yang ditetapkan menjadi peserta pemilu:

Sedangkan 6 partai lokal Aceh, yaitu:

KPU mempersiapkan segala hal untuk pemilihan presiden yang adil dan transparan. Pemilihan akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, dan masyarakat diimbau untuk secara aktif mengikuti proses politik ini serta menggunakan hak pilih mereka sebagai warga negara.

Pengumuman nomor urut pasangan calon ini menjadi awal dalam proses demokrasi menjelang pemilihan presiden yang akan datang. Seluruh pasangan calon diharapkan dapat menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat dengan jelas dan transparan agar pemilih dapat membuat keputusan yang cerdas pada saat pemilihan nanti.

📸 : https://indonesiabaik.id/infografis/nomor-urut-pasangan-calon-presiden-dan-wakil-presiden-di-pemilu-2024

c. Ganjar Pranowo  (Calon Presiden)